Bisyr bin al-Harits al-Hafi, seorang sufi besar yang kesehariannya tidak menggunakan alas kaki. Laqab al-Hafi yang berarti telanjang kaki pun disematkan padanya.
Ada kisah menarik penyebab taubat Bisyr al-Hafi. Suatu hari, ia melihat sebuah papan berukir lafal Allah di jalananan. Kaki-kaki telah menginjaknya. Bisyr al-Hafi kemudian memungutnya, dan membeli minyak wangi dengan satu dirham yang ia miliki. Kertas bertulis Allah itu pun, ia beri minyak wangi dan ia letakkan di atas tembok.
Setelah kejadian tersebut, malamnya ia bermimpi, seseorang mengatakan kepadanya, “Wahai Bisyr, kamu bersihkan dan harumkan namaku, niscaya saya akan harumkan namamu di dunia dan akhirat.
Dalam riwayat yang lain, setelah ia memungut papan itu, ia pergi ke sungai dan membersihkannya. Setelah itu, ia membeli minyak misik dan air mawar dengan satu dirham yang ia miliki, padahal itu satu-satunya uang yang ia miliki. Ia pun membersihkan Asma Allah dan mengharumkannya. Setelah ia pulang dan tidur, ia bermimpi ada suara, “Sebagaimana kamu harumkan namaku, akan aku harumkan sebutanmu. Sebagaimana kamu sucikan namaku, aku sucikan hatimu.”
Di antara kalam hikmah yang disampaikan Bisyr al-Hafi adalah, “Kamu tidak akan menjadi manusia sempurna, sampai musuhnya merasa aman darimu. Bagaimana mungkin kamu lebih baik, sementara kamu tak membuat aman temanmu?”
Perkataannya lain, “Awal siksaan yang menyiksa anak Adam di dunia, perpisahan dengan orang-orang yang dicintai”.